Tips Dan Panduan

Ini Batas Wajar Tantrum Pada Anak

tantrum pada anak

Bаndung – Tantrum pada anak ialah hal biasa, tapi perlu diwaspadai jikalau berlebihan. Pelajari lebih lanjut perihal pengaruh dan penanganannya di sini. 

Tantrum merupakan salah satu fase perkembangan yang umum terjadi pada anak usia dini. Meski sering membuat orang tua kewalahan, tantrum sebenarnya adalah cara anak mengekspresikan emosi saat mereka belum mampu menyampaikan perasaan dengan kata-kata. Namun, sebagai orang tua atau pengasuh, penting untuk mengetahui kapan tantrum masih tergolong wajar, dan kapan perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.

Apa Itu Tantrum?

Tantrum adalah ledakan emosi yang bisa berupa tangisan, teriakan, tendangan, guling-guling di lantai, atau perilaku agresif lainnya yang dilakukan anak, terutama usia 1 hingga 5 tahun. Tantrum biasanya dipicu oleh rasa frustrasi, kelelahan, lapar, atau saat keinginan anak tidak terpenuhi. Ini adalah bagian dari proses belajar mengelola emosi dan mengenali batas antara keinginan dan kenyataan.

Batas Wajar Tantrum pada Anak

Tantrum bisa dianggap normal jika:

  1. Usia Anak di Bawah 5 Tahun
    Anak usia 1–3 tahun masih belajar berkomunikasi dan mengelola emosinya. Tantrum pada usia ini sangat wajar dan bahkan menjadi tanda bahwa anak sedang berkembang secara emosional.

  2. Durasi Tantrum Kurang dari 15 Menit
    Umumnya, tantrum berlangsung beberapa menit dan berhenti setelah anak merasa tenang, dialihkan perhatiannya, atau mendapatkan perhatian. Jika berlangsung kurang dari 15 menit dan anak bisa kembali ke aktivitas normal, maka masih dalam batas aman.

  3. Frekuensi Tantrum Tidak Terlalu Sering
    Tantrum yang terjadi 1–2 kali dalam seminggu masih bisa dianggap normal, apalagi jika terjadi saat anak lelah atau lapar. Namun, jika terjadi setiap hari bahkan beberapa kali dalam sehari, perlu evaluasi lebih lanjut.

  4. Tantrum Terjadi Dalam Situasi Tertentu Saja
    Misalnya, tantrum hanya muncul saat anak ke supermarket, tidak diberi mainan, atau tidak ingin tidur siang. Jika penyebabnya jelas dan bisa dikenali, maka hal ini masih wajar.

  5. Anak Masih Bisa Tenang Setelah Ditenangkan
    Bila anak bisa ditenangkan dengan pelukan, perhatian, atau pengalihan, ini pertanda bahwa tantrumnya masih dalam kendali dan tidak bersifat ekstrem.

Tanda Tantrum yang Tidak Wajar

Ada beberapa tanda bahwa tantrum mungkin sudah berada di luar batas normal dan bisa menjadi gejala dari gangguan perilaku atau masalah psikologis:

  • Tantrum terjadi setiap hari dan berulang kali dalam sehari

  • Durasi tantrum lebih dari 15–20 menit dan sulit ditenangkan

  • Tantrum disertai perilaku ekstrem seperti menyakiti diri sendiri atau orang lain

  • Anak tetap tantrum bahkan setelah permintaannya dipenuhi

  • Masih mengalami tantrum hebat di usia 6 tahun ke atas

  • Tantrum mengganggu aktivitas keluarga, sekolah, atau hubungan sosial anak

Jika orang tua mencurigai bahwa tantrum anak melebihi batas wajar, sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog anak atau dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Tips Mengelola Tantrum Anak

Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan orang tua untuk menangani tantrum secara sehat:

  • Tetap tenang dan tidak membalas dengan emosi

  • Alihkan perhatian anak pada hal lain yang menarik

  • Beri pelukan jika anak ingin didekati secara fisik

  • Berikan pilihan agar anak merasa punya kontrol (misalnya memilih baju atau camilan)

  • Berikan pujian saat anak berhasil mengontrol emosi

Dengan konsistensi dan kesabaran, tantrum bisa dikelola dengan baik dan akan berkurang seiring bertambahnya usia serta kemampuan komunikasi anak.

 

Related posts

5 Kebiasaan Ini Mampu Membuat Rumah Anyir, Jangan Dikerjakan!

Luki

Ini Alasan Warna Putih Dinilai Kurang Cocok Buat Di Ruang Tamu

Luki

4 Hal Ini Tidak Pernah Ditangani Orang Bau Tanah Yang Membesarkan Anaknya Dengan Sukses

Luki

Leave a Comment